Mengenal Sistem Hidroponik, Teknik Tanam Praktis Untuk Lahan Sempit
Mengenal Sistem Hidroponik, Teknik Tanam Praktis Untuk Lahan Sempit

Mengenal Sistem Hidroponik, Teknik Tanam Praktis Untuk Lahan Sempit

Hidroponik merupakan salah satu jenis budidaya menanam tanpa menggunakan tanah yang semakin banyak diminati oleh para pecinta seni botani, sebagai gantinya sistem ini memanfaatkan air sebagai media tanamnya. Untuk pemenuhan sumber nutrisi, teknik budidaya tanaman jenis ini biasanya menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak.

Sejarah Singkat Tentang Sistem Tanam Hidroponik

Sejarah Singkat Tentang Sistem Tanam Hidroponik

Sistem tanam tanpa tanah pada awalnya dipublikasikan dalam buku bertajuk Sylva Sylvarum karya Francis Bacon pada tahun 1962. Setelah itu sistem tanam hidroponik pun semakin populer dengan adanya berbagai macam penelitian lanjutan.

Pada tahun 1699 seorang ahli geologi Inggris, John Woodward menemukan bahwa tanaman yang menggunakan sumber air kurang murni tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan air murni.

Kemudian pada tahun 1859 hingga 1865, Julius von Sachs dan Wilhelm Knop yang merupakan dua ahli botani asal Jerman mengembangkan sistem tanam tanpa tanah beserta formula nutrisinya.

Tahun 1937, William Frederick Gericke dari Universitas California Berkeley menciptakan istilah hidroponik atas saran seorang ahli botani Amerika William Albert Setchel. Setelah itu, sistem tanam menggunakan air ini pun semakin berkembang dengan berbagai macam inovasi hingga saat ini.

Cara Kerja Sistem Hidroponik

Sistem tanam yang dikenal dengan istilah soilless culture ini ini memiliki cara kerja yang sederhana, cukup sediakan kebutuhan dasar tanaman seperti media tanam, suhu, cahaya, nutrisi dan kondisi lingkunganya. Teknik tanam ini memberikan air nutrisi yang bisa disesuaikan dengan jenis tanaman tertentu dan memungkinkan semua prosesnya terkontrol dengan baik.

Alat dan Bahan Untuk Sistem Hidroponik

Ada beberapa alat yang perlu dipersiapkan dalam sistem menanam tanpa tanah ini, diantaranya:

  • Benih Tanaman

Benih tanaman merupakan bahan utama yang dibutuhkan, pastikan memilih benih tanaman yang berkualitas namun bernilai ekonomis untuk hasil tanaman yang baik dan subur

  • Pupuk

Beberapa pilihan pupuk yang sesuai untuk teknik budidaya tanaman jenis ini diantaranya pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak seperti ikan, ayam atau kambing. Pupuk organik dari kotoran hewan ini mengandung banyak unsur fosfor dan natrium yang berperan dalam mempercepat proses tumbuhnya tanaman. Selain itu penggunaan nutrisi ABmix juga sangat cocok dengan sistem menanam tanpa tanah.

  • Wadah

Wadah berfungsi sebagai tempat menampung air dan nutrisi bagi tanaman. Wadah yang digunakan biasanya terbuat dari bahan plastik, seperti bak dan pipa paralon

  • Netpot

Netpot adalah pot tanaman berukuran kecil dan memiliki lubang di bagian bawahnya. Selain menggunakan netpot, gelas atau botol bekas berbahan plastik yang sudah dilibangi pun bisa dimanfaatkan sebagai media tanam

  • Rockwool

Rockwool terbuat dari batuan vulkanis yang diolah menjadi busa dengan serat-serat mirip wol. Dibandingkan dengan media tanam lainnya, rockwool dapat menyimpan air dan udara dalam perbandingan komposisi yang lebih sesuai.

  • PH Meter

PH meter berfungsi untuk mengecek tingkat keasaman larutan nutrisi sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur.

  • Sumbu Panel

Sumbu panel dapat menyerap air dalam jumlah yang besar agar dapat digunakan sebagai penyalur nutrisi bagi tanaman

7 Jenis Teknik Hidroponik

Terdapat 7 jenis teknik tanam tanpa tanah yang perlu diketahui, yaitu:

  • Teknik Wick

Teknik Wick adalah teknik tanam menggunakan sumbu berdaya serap tinggi yang berfungsi sebagai penghubung tanaman dengan nutrisi

  • Teknik Fertigasi

Teknik ini merupakan cara bertanam yang menitikberatkan pada proses pemupukan dan penyiraman yang dilakukan sekaligus dalam jangka waktu tertentu

  • Teknik Aeroponik

Teknik Aeroponik adalah teknik bertanam yang dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan nutrisi ke akar tanaman yang dibiarkan tergantung di udara

  • Teknik NFT

Nutrient Film Technique (NFT) merupakan salah satu jenis sistem hidroponik yang mengalirkan larutan nutrisi lewat akar-akar tanaman dengan ketebalan aliran menyerupai roll film.

  • Teknik Ebb Flow

Teknik tana ini dilakukan dengan mengalirkan air nutrisi dan oksigen dari bak penampungan ke akar tanaman dengan menggunakan pompa yang dilengkapi timer.

  • Teknik Floating Raft

Teknik tanam yang lebih dikenal dengan teknik rakit apung ini menggunakan bahan dasar stereoform yang berfungsi untuk mengapungkan tanaman di atas larutan nutrisi.

  • Teknik Dutch Bucket

Teknik Dutch Bucket umumnya menggunakan pot atau ember untuk mengalirkan larutan nutrisi dari atas pot ke bagian akar tanaman dengan bantuan pompa. Untuk sirkulasi aliran nutrisi, bagian samping pot dilubangi dan dipasangi pipa sebagai media perantara.

Beberapa Faktor Pendukung Kesuburan Tanaman Hidroponik

Pada dasarnya tanaman dan tumbuh di mana saja asalkan kebutuhan dan keadaan lingkungannya mendukung. Berikut beberapa faktor pendukung kesuburan tanaman pada teknik tanam menggunakan air:

  • Kondisi Air

Sebelum dicampur dengan nutrisi atau pupuk organik, air yang digunakan untuk sistem tanam tanpa tanah ini sebaiknya memiliki ukuran PPM (Part per Million) di bawah angka 100. Untuk mengukurnya dibutuhkan alat TDS (Total Dissolved Solids) meter. Sumber air bisa didapatkan dari sumur maupun air hujan.

  • Keseimbangan PH

Agar larutan nutrisi dapat terserap dengan optimal oleh tanaman, dibutuhkan alat PH meter untuk mengatur keseimbangan PH. Jika PH nutrisi tidak seimbang tanaman akan mengalami pertumbuhan yang lambat.

  • Suhu Ideal

Suhu yang ideal untuk meningkatkan produktivitas pertumbuhan tanaman berkisar antara 23 hingga 26oC.

  • Cahaya

Saat musim hujan cahaya yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman di dalam ruangan akan berkurang, untuk itu diperlukan penyesuaian cahaya dengan menggunakan lampu LED dengan daya listrik minimal 13 watt. Letakkan lampu LED sejauh 30 cm dari tanaman.

  • Pergantian Udara

Selain memerlukan karbon dioksida dalam proses fotosintesis, tumbuhan juga membutuhkan oksigen untuk proses respirasi, Oleh karena itu perlu dibuat ventilasi yang baik agar terjadi pertukaran udara baik untuk siang maupun malam hari.

  • Kandungan Mineral

Agar tumbuh subur tanaman membutuhkan mineral tertentu yang diserap melalui akar. Mineral yang baik untuk tanaman biasanya dapat diperoleh dari pupuk kompos atau pupuk kandang.

Kelebihan Menggunakan Metode Tanam Hidroponik 

Teknik tanam menggunakan air memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan jenis teknik tanam lainnya, yaitu:

  1. Dapat dilakukan di dalam ruangan, karena menggunakan air sebagai media tanamnya
  2. Tidak membutuhkan kuantitas air yang banyak karena menggunakan sistem sirkulasi nutrisi.
  3. Sangat cocok diaplikasikan di lahan sempit
  4. Tanaman yang dihasilkan lebih sehat karena tidak memakai zat kimia seperti pestisida
  5. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan subur
  6. Tanaman mudah dipanen kapan saja.
  7. Tanaman terbebas dari hama

Tanaman yang Cocok Menggunakan Sistem Hidroponik

Beberapa jenis tanaman yang cocok menggunakan sistem tanam tanpa menggunakan tanah diantaranya:

  • Buah-buahan

Stroberi, blueberry, semangka, melon,anggur dan lain-lain

  • Sayuran

Selada, sawi, kangkung, cabai, tomat, timun, paprika dan masih banyak lagi

  • Bunga

Bunga matahari, keladi, sri rejeki, anggrek, daffodils, freesia, dan jenis bunga lainnya

  • Tanaman Herba

Kemangi, mint, chamomile, seledri dan lain-lain.

Demikianlah penjelasan mengenai sistem tanam hidroponik yang bisa menjadi pertimbangan bagi para pecinta seni botani. Selain lebih praktis, jenis budidaya tanaman ini tidak membutuhkan lahan yang luas.

Originally posted 2022-05-25 22:12:59.